Dasar Pembahasan Ilmu Kalam, Ruang Lingkup, dan Hubungan antara Ilmu Kalam dengan Ilmu Lainnya

Dasar Pembahasan Ilmu Kalam

1. Al-Qur'an
a. QS. Al-Ihlas [112]: 1-4, keseluruhan surat ini membahas tentang identitas Allah.
Dasar Pembahasan Ilmu Kalam dalam Al-Quran
Artinya:

  1. Katakanlah: Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
  2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
  3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, 
  4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.


b. QS. Al-Furqan [25]: 59, ayat ini membahas tentang tempat Allah setelah menciptakan alam raya.

الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۚ الرَّحْمَٰنُ فَاسْأَلْ بِهِ خَبِيرًا

"yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy, (Dialahi yang Maha pemurah, Maka Tanyakanlah (tentang Allahi kepada yang lebih mengetahui (Muhammadi tentang Dia.”

c. QS. al-Fath [48]: 10, ayat ini membahas tentang kekuasaan Allah yang dinyatakan dengan “tangan” Allah.

إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ ۚ فَمَن نَّكَثَ فَإِنَّمَا يَنكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu Sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. tangan Allah di atas tangan mereka, Maka Barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan Barangsiapa menepati janjinya kepada Allah Maka Allah akan memberinya pahala yang besar.

2. Hadis
Adanya hadis Nabi yang membicarakan masalah-masalah yang dibahas ilmu kalam. Diantaranya hadis yang membahas masalah islam, iman dan ihsan.

Dari Umar ra, dia berkata: Ketika kami duduk-duduk di sisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallami seraya berkata: “Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam: “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan) yang disembahi selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu“, kemudian dia berkata: “anda benar“. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan.

Kemudian dia bertanya lagi: “Beritahukan aku tentang Iman“. Lalu beliau bersabda: “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasulNya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk“, kemudian dia berkata: “anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “Beritahukan aku tentang ihsan“. Lalu beliau bersabda: “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannyai”. Beliau bersabda: “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya“. Dia berkata: “Beritahukan aku tentang tanda-tandanya", beliau bersabda: “Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudiani berlomba-lomba meninggikan bangunannya“, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullahi bertanya: “Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui“. Beliau bersabda: “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksudi mengajarkan agama kalian “.(HR. Muslim)

3. Pemikiran manusia
Pada pertumbuhan awal pemikiran islam, para ulama telah menggunakan rasionya untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan ajaran islam jauh sebelum filsafat Yunani berpengaruh luas dalam khasanah ilmu Keislaman. Hal ini terutama yang berkaitan dengan ayat-ayat mutasyabihat, yakni ayat ayat Al-Quran yang samar maksudnya, sehingga membutuhkan pemikiran akal untuk memahaminya.

Di dalam Al-Qur'an, banyak sekali terdapat ayat-ayat yang memerintahkan manusia untuk berfikir dan menggunakan akalnya. Dalam hal ini biasanya Al-Qur'an menggunakan redaksi tafakkur, tadabbur, tadzakkur, tafaqqah, nazhar, fahima, aqala, ulul-albab, ulul-ilm, ulul-abshar, dan ulun-nuha. Diantara ayat-ayat tersebut yaitu :
Dasar Pembahasan Ilmu Kalam dalam Pemikiran manusia
Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan? Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?” (Q.S. An-Nahl: 17)

Oleh karena itu, jika umat islam sangat termotivasi untuk memaksimalkan penggunaan rasionya, hal itu bukan karena ada pengaruh dari pihak luar saja, melainkan karena adanya perintah langsung dari ajaran agama mereka. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan sangat jelasnya penggunaan rasio dan logika dalam pembahasan ilmu kalam.

4. Insting
Secara naluriah, manusia selalu ingin bertuhan. Oleh sebab itu, kepercayaan adanya Tuhan telah berkembang sejak adanya manusia pertama. Abbas Mahmoud Al-Aqad mengatakan bahwa keberadaan mitos merupakan asal-usul agama dikalangan orangorang primitif. Sejak pemikiran pemujaan terhadap benda-benda alam berkembang, di wilayah-wilayah tertentu pemujaan terhadap benda-benda alam berkembang secara beragam. Di Mesir, mereka menganggap suci terhadap burung elang, burung nasr, ibn awa ( semacam anjing hutan ), buaya, dan lain-lainnya. Anggapan itu lalu berkembang menjadi pemujaan terhadap matahari. Dari sini berkembang lagi menjadi percaya adanya keabadian dan balasan bagi amal perbuatan yang baik.

Baca juga: Pengertian Ilmu Kalam (Etimologi/Terminologi), Fungsi Ilmu Kalam, Peranan Ilmu Kalam, dan Sejarah Ilmu Kalam👈

Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Kalam

1. Pembahasan Ilmu Kalam
Aspek pokok dalam ilmu Kalam adalah keyakinan akan eksistensi Allah yang maha sempurnaan, maha kuasa, maha perkasa dan memiliki sifat-sifat kesempurnaan lainnya. Karena itu pula, ruang lingkup pembahasan dalam ilmu Kalam yang pokok adalah :

  • Hal-hal yang berhubungan dengan Allah SWT atau yang sering disebut dengan istilah Mabda. Dalam bagian ini termasuk pula bagian takdir.
  • Hal yang berhubungan dengan utusan Allah sebagai perantara antara manusia dan Allah atau disebut pula washilah meliputi: Malaikat, Nabi/Rasul, dan Kitab-kitab Suci.
  • Hal-hal yang berhubungan dengan hari yang akan datang, atau disebut juga ma'ad, meliputi : surga, neraka dan sebagainya.


2. Aspek-aspek Ilmu Kalam
Bagian-bagian Kalam sebagai ilmu dibagi dalam beberapa aspek : keesaan zat, keesaan sifat, keesaan perbuatan, dan keesaan dalam beribadah kepadanya.

3. Masalah-masalah yang bertentangan dengan Kalam.
Secara garis besar, masalah-masalah yang bertentangan dengan Kalam adalah kekafiran, kemusyrikan, kemurtadan, dan kemunafikan.


Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu-ilmu lain

1. Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu Fikih
Ilmu Kalam mengarahkan sasarannya kepada soal-soal kepercayaan (akidah) sedangkan Fiqh sasarannya adalah hukum-hukum perbuatan lahiriyah mukallaf bahkam al amaliah. Ilmu Kalam dapat menguatkan akidah dan syari’ah. Sedangkan Ilmu Fiqh berusaha mengambil hukum sesuatu yang tidak dijelaskan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

2. Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu Tasawuf
Objek kedua ilmu itu membahas masalah yang berkaitan dengan Ketuhanan. Objek kajian ilmu kalam adalah Ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan denganNya. Sementara objek kajian tasawuf adalah Tuhan, yakni upaya-upaya pendekatan terhadap-Nya.

3. Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu Falsafah
Ilmu kalam dan filsafat )slam memiliki hubungan karena pada dasarnya ilmu kalam adalah ilmu Ketuhanan dan keagamaan. Sedangkan filsafat )slam adalah pembuktian intelektual melalui pengamatan dari kajian langsung. Ilmu kalam berfungsi untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama yang sangat tampak nilai-nilai Ketuhananya. Sedangkan filsafat adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dasar Pembahasan Ilmu Kalam, Ruang Lingkup, dan Hubungan antara Ilmu Kalam dengan Ilmu Lainnya"

Posting Komentar