3 Kebijakan yang Bersifat Ekonomis untuk Mengatasi Masalah Pengangguran

Bagaimana cara Mengatasi Masalah Pengangguran?

Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Seseorang yang tidak bekerja tetapi tidak secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong pengangguran. Contohnya, ibu rumah tangga yang tidak ingin bekerja karena ingin mengurus keluarganya tidak tergolong sebagai pengangguran. Seorang anak keluarga kaya yang tidak mau bekerja karena gajinya lebih rendah dari yang diinginkannya juga tidak tergolong sebagai pengangguran. Industrialisasi yang melanda negara-negara berkembang saat ini, selain menciptakan suatu keberhasilan juga menimbulkan berbagai dampak yang pelik, yaitu masalah pengangguran dan kesempatan kerja. Tidak hanya negara maju yang menghadapi masalah pengangguran dan kesempatan kerja, hampir semua negara di dunia termasuk Indonesia belum mampu menyediakan lapangan kerja yang cukup memadai. Kurangnya lapangan kerja merupakan masalah yang harus ditangani dengan sungguh-sungguh oleh pemerintah.

Masalah pengangguran tidak hanya dalam konteks nasional, tetapi dalam konteks internasional yang memandang negara-negara yang sedang berkembang sebagai bagian peningkatan independensi (saling ketergantungan) yang sangat timpang dalam sistem ekonomi dunia. Di negara maju titik berat strategi pembangunan nampaknya ditekan untuk mengalihkan pertumbuhan menuju ke usaha-usaha yang menyangkut kualitas hidup. Usaha-usaha tersebut dimanifestasikan secara prinsip dalam perubahan keadaan lingkungan hidup.

Masalah pengangguran tidak jauh dari masalah kemiskinan. Keduanya selalu beriringan, karena dampak dari pengangguran adalah kemiskinan. Dengan demikian problem pengangguran, kemiskinan, dan distribusi pendapatan menjadi sama-sama penting dalam pembangunan negara. Dengan demikian, tepat sekali apabila inti pokok sasaran pembangunan berkisar pada pemberantasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang diwujudkan dengan pembagian pendapatan secara adil dan merata.

Agar sasaran pembangunan tersebut tercapai, pemerintah perlu membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatasi masalah pengangguran yang bersifat ekonomis. Kebijakan-kebijakan yang bersifat ekonomis antara lain:

1. Menyediakan Lowongan Pekerjaan

Kebijakan pemerintah untuk mengatasi pengangguran merupakan usaha yang terus menerus, dalam arti usaha jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka panjang usaha mengatasi pengangguran diperlukan karena jumlah penduduk yang terus menerus meningkat. Maka untuk menghindari masalah pengangguran yang semakin serius, tambahan lowongan pekerjaan yang cukup, perlu disediakan dari tahun ke tahun. Dalam jangka pendek pengangguran dapat menjadi bertambah serius, yaitu ketika berlaku kemunduran atau pertumbuhan ekonomi yang lambat. Dalam masa seperti itu kesempatan kerja bertambah dengan lambat dan pengangguran meningkat. Menghadapi keadaan yang seperti ini usaha-usaha pemerintah untuk mengatasi pengangguran perlu ditingkatkan.

Kebijakan yang Bersifat Ekonomis untuk Mengatasi Masalah Pengangguran


2. Meningkatkan Taraf Kemakmuran Rakyat

Kenaikan kesempatan kerja dan pengurangan pengangguran sangat berhubungan dengan pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat. Kenaikan kesempatan kerja menambah produksi nasional dan pendapatan nasional. Perkembangan ini selanjutnya akan menambah kemakmuran masyarakat. Ukuran kasar dari kemakmuran masyarakat adalah pendapatan perkapita yang diperoleh dengan cara membagikan pendapatan nasional dengan jumlah penduduk. Dengan demikian kesempatan kerja yang semakin meningkat dan pengangguran yang semakin berkurang bukan saja menambah pendapatan nasional, tetapi juga meningkatkan pendapatan perkapita. Melalui perubahan ini kemakmuran masyarakat akan bertambah.

3. Memperbaiki Pembagian Pendapatan

Pengangguran yang semakin tinggi menimbulkan efek yang buruk kepada kesamarataan pembagian pendapatan. Pekerja yang menganggur tidak memperoleh pendapatan, sehingga pengangguran yang terlalu besar cenderung untuk menurunkan upah golongan berpendapatan rendah. sebaliknya, pada kesempatan kerja yang tinggi tuntutan kenaikan upah akan semakin mudah diperoleh. Dari keadaan ini dapat disimpulkan bahwa usaha menaikkan kesempatan kerja dapat juga digunakan sebagai alat untuk memperbaiki pembagian pendapatan dalam masyarakat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "3 Kebijakan yang Bersifat Ekonomis untuk Mengatasi Masalah Pengangguran"

Posting Komentar