7 Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat dan Contohnya Lengkap
Jenis-Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat - Adapun yang dimaksud dengan kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu klausa dan hubungan antara klausa tidak sederajat. Salah satu unsur klausa ada yang menduduki induk kalimat, sedangkan unsur yang lain sebagai anak kalimat.
Perhatikan cuplikan teks berikut.
1. Kalimat majemuk hubungan akibat, ditandai oleh kata penghubung sehingga, sampai-sampai, maka.
Contoh:
a. Ia terlalu bekerja keras sehingga jatuh sakit.
b. Penjelasan diberikan seminggu sekali sehingga anak-anak dapat mengerjakan tugas-tugas mereka dengan teratur.
2. Kalimat majemuk hubungan cara, ditandai oleh kata penghubung dengan.
Contoh:
a. Kejelasan PSMS Medan berhasil mempertahankan kemenangannya dengan memperkokoh pertahanan mereka.
b. Dengan cara menggendongnya, anak itu ia bawa ke rumah orang tuanya.
c. Pemburu itu menunggu di atas bukit dengan jari telunjuknya melekat pada pelatuk senjatanya.
3. Kalimat majemuk hubungan sangkalan, ditandai oleh konjungsi seolaholah, seakan-akan.
Contoh:
a. Keadaan di dalam kota kelihatan tenang, seolah-olah tidak ada suatu apa pun yang terjadi.
b. Dia diam saja seakan-akan dia tidak mengetahui persoalan yang terjadi.
c. Ia pun menghapus wajahnya seakan mau melenyapkan pikirannya yang risau itu.
4. Kalimat majemuk hubungan kenyataan, ditandai oleh konjungsi padahal, sedangkan.
Contoh:
a. Pura-pura tidak tahu padahal dia tahu banyak.
b. Para tamu sudah siap, sedangkan kita belum siap.
5. Kalimat majemuk hasil, ditandai oleh konjungsi makanya.
Contoh:
a. Tempat ini licin, makanya Anda jatuh.
b. Yang datang berwajah seram, makanya saya lari ketakutan.
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, ditandai oleh kata penghubung bahwa, yaitu.
Contoh:
a. Berkas riwayat hidupnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang pelajar teladan.
b. Kebun ini telah dibersihkan ayah, yaitu dengan memangkas dan menebang belukar yang tumbuh di sekitarnya.
c. Peristiwa tersebut menggambarkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki sikap berbahasa yang berbeda di sekolah tersebut.
7. Kalimat majemuk hubungan atributif, ditandai oleh konjungsi yang.
Contoh:
a. Pamannya yang tinggal di Bogor itu, sedang dirawat di rumah sakit.
b. Istrinya yang datang bersama dia itu, seorang insinyur.
c. Laki-laki yang berbaju putih itu adalah kakekku dari Ibu.
d. Kelompok pertama adalah mereka yang kurang memiliki keperdulian terhadap penggunaan bahasa yang baik dan benar.
e. Hal ini tampak pada ragam bahasa yang mereka gunakan yang menurut sindiran siswa kelompok kedua sebagai ragam bahasa Kampung Rambutan.
Perhatikan cuplikan teks berikut.
Peristiwa tersebut menggambarkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki sikap berbahasa yang berbeda di sekolah tersebut. Kelompok pertama adalah mereka yang kurang memiliki kepedulian terhadap penggunaan bahasa yang baik dan benar. Hal ini tampak pada ragam bahasa yang mereka gunakan yang menurut sindiran siswa kelompok kedua sebagai ragam bahasa Kampung Rambutan.Cuplikan tersebut dibentuk oleh kalimat yang panjang-panjang. Hal itu karena kalimat-kalimatnya dibentuk oleh gabungan dua buah kalimat atau lebih. Hasil penggabungan itu kemudian membentuk kalimat baru. Salah satunya berupa kalimat majemuk bertingkat.
Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat dan Contohnya
Kalimat majemuk bertingkat terbagi ke dalam beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.1. Kalimat majemuk hubungan akibat, ditandai oleh kata penghubung sehingga, sampai-sampai, maka.
Contoh:
a. Ia terlalu bekerja keras sehingga jatuh sakit.
b. Penjelasan diberikan seminggu sekali sehingga anak-anak dapat mengerjakan tugas-tugas mereka dengan teratur.
2. Kalimat majemuk hubungan cara, ditandai oleh kata penghubung dengan.
Contoh:
a. Kejelasan PSMS Medan berhasil mempertahankan kemenangannya dengan memperkokoh pertahanan mereka.
b. Dengan cara menggendongnya, anak itu ia bawa ke rumah orang tuanya.
c. Pemburu itu menunggu di atas bukit dengan jari telunjuknya melekat pada pelatuk senjatanya.
3. Kalimat majemuk hubungan sangkalan, ditandai oleh konjungsi seolaholah, seakan-akan.
Contoh:
a. Keadaan di dalam kota kelihatan tenang, seolah-olah tidak ada suatu apa pun yang terjadi.
b. Dia diam saja seakan-akan dia tidak mengetahui persoalan yang terjadi.
c. Ia pun menghapus wajahnya seakan mau melenyapkan pikirannya yang risau itu.
4. Kalimat majemuk hubungan kenyataan, ditandai oleh konjungsi padahal, sedangkan.
Contoh:
a. Pura-pura tidak tahu padahal dia tahu banyak.
b. Para tamu sudah siap, sedangkan kita belum siap.
5. Kalimat majemuk hasil, ditandai oleh konjungsi makanya.
Contoh:
a. Tempat ini licin, makanya Anda jatuh.
b. Yang datang berwajah seram, makanya saya lari ketakutan.
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, ditandai oleh kata penghubung bahwa, yaitu.
Contoh:
a. Berkas riwayat hidupnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang pelajar teladan.
b. Kebun ini telah dibersihkan ayah, yaitu dengan memangkas dan menebang belukar yang tumbuh di sekitarnya.
c. Peristiwa tersebut menggambarkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki sikap berbahasa yang berbeda di sekolah tersebut.
7. Kalimat majemuk hubungan atributif, ditandai oleh konjungsi yang.
Contoh:
a. Pamannya yang tinggal di Bogor itu, sedang dirawat di rumah sakit.
b. Istrinya yang datang bersama dia itu, seorang insinyur.
c. Laki-laki yang berbaju putih itu adalah kakekku dari Ibu.
d. Kelompok pertama adalah mereka yang kurang memiliki keperdulian terhadap penggunaan bahasa yang baik dan benar.
e. Hal ini tampak pada ragam bahasa yang mereka gunakan yang menurut sindiran siswa kelompok kedua sebagai ragam bahasa Kampung Rambutan.
0 Response to "7 Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat dan Contohnya Lengkap"
Posting Komentar