Aliran JABARIYAH (Pengertian, Dasar Ajaran, dan Doktrin Aliran Jabariyah)

Pengertian Jabariyah

Secara bahasa jabariyah (fatalism) berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan sesuatu. Menurut (arun Nasution jabariyah adalah paham yang menyebutkan bahwa segala perbuatan manusia telah ditentukan dari semula oleh Qadha dan Qadar Allah. Maksudnya, setiap perbuatan yang dikerjakan manusia tidak berdasarkan kehendak manusia, tapi diciptakan oleh Tuhan dan dengan kehendak-Nya, manusia tidak mempunyai kebebasan dalam berbuat, manusia mengerjakan perbuatan dalam keadaan terpaksa (majbur).

Sejarawan Abu Zahra menuturkan bahwa paham ini muncul sejak zaman sahabat dan masa Bani Umayyah. Ketika itu para ulama membicarakan tentang masalah Qadar dan kekuasaan manusia ketika berhadapan dengan kekuasaan mutlak Tuhan. Tokoh yang mendirikan aliran ini adalah Jahm bin Safwan, Al-Ja'ad Bin Dirham, Husain Bin Muhammad Al Najjar, Dirar Ibn Amr.

Dasar Ajaran Jabariyah

Dasar pemahaman pada aliran jabariyah ini dijelaskan Al-Qur'an diantaranya: QS. al Shaffat [37]:96 dan QS. al Insan[76]:30.

Aliran JABARIYAH
“Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu”.

Pengertian, Dasar Ajaran, dan Doktrin Aliran Jabariyah
“Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah”.

di samping itu, fakta sejarah menyatakan bahwa:

  1. Suatu ketika Nabi menjumpai sabahatnya yang sedang bertengkar dalam masalah Takdir Tuhan, Nabi melarang mereka untuk memperdebatkan persoalan tersebut, agar terhindar dari kekeliruan penafsiran tentang ayat-ayat Tuhan mengenai takdir.
  2. Khalifah Umar bin al-Khaththab pernah menangkap seorang pencuri. Ketika diintrogasi, pencuri itu berkata DzTuhan telah menentukan aku mencuridz. Mendengar itu Umar kemudian marah sekali dan menganggap orang itu telah berdusta. Oleh karena itu Umar memberikan dua jenis hukuman kepada orang itu, yaitu: hukuman potongan tangan karena mencuri dan hukuman dera karena menggunakan dalil takdir Tuhan.
  3. Ketika Khalifah Ali bin Abu Thalib ditanya tentang qadar Tuhan dalam kaitannya dengan siksa dan pahala. Orang tua itu bertanya, "apabila perjalanan (menuju perang siffin) itu terjadi dengan qadha dan qadar Tuhan, tidak ada pahala sebagai balasannya”. Kemudian Ali menjelaskannya bahwa Qadha dan Qadhar Tuhan bukanlah sebuah paksaan. Pahala dan siksa akan didapat berdasarkan atas amal perbuatan manusia. Kalau itu sebuah paksaan, maka tidak ada pahala dan siksa, gugur pula janji dan ancaman Allah, dan tidak ada pujian bagi orang yang baik dan tidak ada celaan bagi orang berbuat dosa.


Doktrin Ajaran Jabariyah

a. Aliran Ekstrim.
Aliran ini dikenal juga dengan nama Jahmiyyah karena mendasarkan pemikiran kepada tokoh utamanya yakni, Jahm bin Shofwan. Doktrin ajaran Jabariyah yang ekstrim mengatakan bahwa manusia lemah, tidak berdaya, terikat dengan kekuasaan dan kehendak Tuhan, tidak mempunyai kehendak dan kemauan bebas sebagaimana dimilki oleh paham Qadariyah. Seluruh tindakan dan perbuatan manusia tidak boleh lepas dari scenario dan kehendak Allah. Segala akibat, baik dan buruk yang diterima oleh manusia dalam perjalanan hidupnya adalah merupakan ketentuan Allah.
Di antara ajaran kelompok ini adalah:

  1. Manusia tidak mampu untuk berbuat apa-apa. )a tidak mempunyai daya, tidak mempunyai kehendak sendiri, dan tidak mempunyai pilihan.
  2. Surga dan neraka tidak kekal, dan yang kekal hanya Allah.
  3. Kalam Tuhan adalah makhluk. Allah tidak mempunyai keserupaan dengan manusia seperti berbicara, mendengar, dan melihat, dan Tuhan juga tidak dapat dilihat dengan indera mata di akherat kelak.


b. Aliran Moderat
Tokoh yang berpaham seperti ini adalah Husain bin Muhammad An Najjar. Ia menjadi pelopor aliran moderat yang menyatakan bahwa Tuhan menciptakan segala perbuatan manusia, tetapi manusia mengambil bagian atau peran dalam mewujudkan perbuatanperbuatan itu. Menurut aliran Jabariyah moderat, Tuhan tidak dapat dilihat di akherat.
Jangan lupa baca juga mengenai aliran Syi'ah👈, terima kasih.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Aliran JABARIYAH (Pengertian, Dasar Ajaran, dan Doktrin Aliran Jabariyah)"

Posting Komentar