TASAMUH (Pengertian, fungsi, dan Contoh-Contoh Sifat Tasamuh)

Pengertian Tasamuh

Apa itu tasamuh? Apa arti tasamuh itu? mari kita pelajari bersama-sama.

Tasamuh atau toleransi adalah sifat dan sikap tenggang rasa, menghormati, dan menghargai pendirian orang lain. Dalam melaksanakan ajaran sera tuntutan agama hendaknya saling menghormati dan tidak saling mencemooh, karena dalam ajaran agama Islam, toleransi beragama sangat dianjurkan.

Arti toleransi adalah sikap saling menghormati, tenggang rasa antara yang satu dengan yang lainnya. Toleransi antar pemeluk agama, toleransi intern agama, dan toleransi terhadap pemerintah. Untuk mewujudkan kehidupan toleransi, di Indonesia dibentuk suatu wadah yang bernama Forum Komunikasi Antarumat Beragama.

Di dunia ini manusia tidak luput dari ketergantungan terhadap orang lain. Oleh karena itu, selain memerhatikan diri sendiri, kita juga memerhatikan kepentingan orang lain meskipun kita berbeda pendapat. Dalam kehidupan bermasyarakat hendaknya kita membiasakan diri untuk bertasamuh, saling bekerja sama dalam kebaikan, saling menghargai orang lain, dan mengembangkan sikap tenggang rasa.

Perhatikan firman Allah swt yang berhubungan dengan sifat tasamuh berikut ini.
Pengertian Tasamuh - ayat yang berhubungan dengan sifat tasamuh
Artinya:
“Untukmu agamamu dan untukku agamaku.” (Q.S. Al-Kafirun/109: 6)

Arti Tasamuh - ayat yang berhubungan dengan sifat tasamuh 2
Artinya:
“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikkan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya.” Q.S. Al-Maidah/5: 2).


Contoh Perilaku Tasamuh

Berikut adalah 4 contoh perilaku tasamuh dalam kehidupan sehar-hari.
  1. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, terutama dalam hal keyakinan agama.
  2. Tidak suka mencela atau memaki orang lain.
  3. Tetap bergaul dan bersikap baik kepada orang-orang nonmuslim dalam hal keduniaan, seperti perdagangan dan bermasyarakat.
  4. Lapang dada, sabar dalam menerima perbedaan.



Contoh Perilaku Tasamuh dalam Kehidupan Sehari-hari

Allah menyatakan bahwa agama yang diridai di sisi-Nya adalah agama Islam. Namun, hal ini bukan berarti semua orang harus dipaksa memeluk agama Islam. Umat Islam tidak boleh berbuat semena-mena kepada umat yang bukan muslim. Nabi Muhammad sebagai manusia yang paling taat dan dekat kepada Allah swt. selalu diingatkan oleh Alah swt. bahwa tugas beliau hanya menyampaikan berita dari Allah swt.

Rasulullah saw. tidak memaksa orang lain agar percaya dan mengikuti beliau. Pada suatu ketika Rasulullah ingin untuk memaksakan ajarannya kepada para Quraisy yang belum beragama Islam. Untuk itu, turun peringatan dari Allah dalam surah Yunus/ ayat 99:
Contoh Perilaku Tasamuh dalam Kehidupan Sehari-hari
Artinya:
“Dan jikalau Tuhanmu menghendaki tentulah beriman semua orang yang ada di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman seluruhnya? (Q.S. Yunus/10: 99)

Oleh karena itu, sikap toleran, menghargai dan menghormati bahkan bisa bekerja sama dengan orang yang bukan Islam merupakan bagian dari ajaran Allah swt. yang harus dilaksanakan oleh umat muslim. Ayat di atas menjelaskan sikap toleransi tidak memandang suku, bangsa, dan ras. Karena mereka terpaut dalam satu keyakinan sebagai makhluk Allah di muka bumi. Di hadapan Allah semunya memiliki hak dan kewajiban yang sama. Adapun yang membedakan mereka di hadapan Allah adalah prestasi takwa. Ayat tersebut juga menunjukkan bahwa Islam menghargai hak asasi manusia pemeluk agama lain.


Fungsi Tasamuh

Apa fungsinya jika kita memiliki sifat tasamuh, bagaimana fungsi tasamuh itu?
Toleransi dapat menimbulkan beberapa hikmah atau fungsi, antara lain seperti berikut.
  1. Mempererat persatuan dan kesatuan atau persaudaraan antarsesama manusia.
  2. Meringankan beban penderitaan orang lain.
  3. Menjaga dan menghormati kewajiban dan hak orang lain.
  4. Menumbuhkan sikap bertanggung jawab terhadap kehidupan lingkungan masyarakat.
  5. Menjaga norma-norma agama, sosial dan adat istiadat.




Sebelum Nabi Muhammad saw. menyampaikan ajaran Islam, di masyarakat Mekah telah ada bermacam-macam agama dan kepercayaan yang dianut oleh golongan tertentu. Setiap golongan melaksanakan ajaran agamanya masing-masing, begitu pula setiap suku melaksanakan adat istiadat masing-masing. Apabila ada orang yang mencaci atau menghina suatu agama, tentu penganut agama tersebut akan membela dan mempertahankan agamanya. Akibatnya dapat menimbulkan perkelahian, pertumpahan darah, atau peperangan. Hal seperti itu, tentu akan membuat masyarakat menjadi kacau, hidup menjadi gelisah, pikiran tidak tenang, dan akan menimbulkan kekhawatiran.

Apabila dalam suatu negara yang rakyatnya memeluk bermacam-macam agama terjadi permusuhan, tentu negara tersebut akan menjadi kacau. Rakyat hidup dalam suasana tidak aman. Hal itu akan menghambat pembangunan serta kemajuan yang akan dicapai oleh negara tersebut. Untuk menghindari kekacauan dan permusuhan, setiap suku, golongan, dan penganut agama wajib saling menghormati dan hidup secara damai. Setiap golongan bebas menjalankan ajaran agama atau adat istiadatnya dan tidak perlu mengganggu atau mencemooh agama atau adat istiadat golongan lain.

Bagi kita bangsa Indonesia, sikap tersebut perlu ditanamkan dan dipupuk dengan sebaik-baiknya karena rakyat Indonesia memeluk berbagai agama dan terdiri atas berbagai macam golongan atau suku. Rakyat Indonesia memunyai hak dan kewajiban yang sama. Setiap warga negara Indonesia bebas memeluk agamanya masing-masing karena UUD 1945 menjamin sepenuhnya kebebasan beragama.

Bagi orang yang hidup di masyarakat, toleransi sangat perlu dan harus dilaksanakan sehingga akan tercipta masyarakat yang aman, damai, dan tenteram. Antara orang miskin dan orang kaya harus memunyai sikap toleransi atau tenggang rasa. Begitu pula antara tetangga yang satu dengan tetangga yang lain haruslah saling menghormati, karena dalam hidup harus tolong-menolong dalam hal kebaikan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TASAMUH (Pengertian, fungsi, dan Contoh-Contoh Sifat Tasamuh)"

Posting Komentar